Jumat, 27 Desember 2013

Dietary Protein and Exercise Have Additive Effects on Body Composition during Weight Loss in Adult Women

Dietary Protein and Exercise Have Additive Effects on Body Composition during Weight Loss in Adult Women1,2

  1. Richard A. Boileau**
+ Author Affiliations
  1. *Department of Food Science and Human Nutrition;
  2. Division of Nutritional Sciences; and
  3. **Department of Kinesiology, University of Illinois, Urbana, IL 61801
  1. 3To whom correspondence should be addressed. E-mail: dlayman@uiuc.edu.

Abstract

This study examined the interaction of 2 diets (high protein, reduced carbohydrates vs. low protein, high carbohydrates) with exercise on body composition and blood lipids in women (n = 48, ∼46 y old, BMI = 33 kg/m2) during weight loss. The study was a 4-mo weight loss trial using a 2 × 2 block design (Diet × Exercise). Diets were equal in total energy (7.1 MJ/d) and lipids (∼30% energy intake) but differed in protein content and the ratio of carbohydrate:protein at 1.6 g/(kg · d) and <1.5 (PRO group) vs. 0.8 g/(kg · d) and >3.5 (CHO group), respectively. Exercise comparisons were lifestyle activity (control) vs. a supervised exercise program (EX: 5 d/wk walking and 2 d/wk resistance training). Subjects in the PRO and PRO + EX groups lost more total weight and fat mass and tended to lose less lean mass (P = 0.10) than the CHO and CHO + EX groups. Exercise increased loss of body fat and preserved lean mass. The combined effects of diet and exercise were additive for improving body composition. Serum lipid profiles improved in all groups, but changes varied among diet treatments. Subjects in the CHO groups had larger reductions in total cholesterol and LDL cholesterol, whereas subjects in the PRO groups had greater reductions in triacylglycerol and maintained higher concentrations of HDL cholesterol. This study demonstrated that a diet with higher protein and reduced carbohydrates combined with exercise additively improved body composition during weight loss, whereas the effects on blood lipids differed between diet treatments. 

Nutrisi dan Gizi Buruk

 Mandala of Health. Volume 4, Nomor 1, Januari 2010 Krisnansari, Nutrisi dan Gizi Buruk
60
NUTRISI DAN GIZI BURUK
Diah Krisnansari1
1Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
E-mail: sari_fkunsoed@yahoo.com
ABSTRACT
Malnutrition, withs 2 constituents of protein–energy malnutrition and micronutrient deficiencies, continues
to be a major health burden in developing countries. It is globally the most important risk factor for illness and
death, with hundreds of millions of pregnant women and young children particularly affected. In Indonesia, Protein
Energy Malnutrition (PEM) and micronutrient deficiencies are still one of the most important and urgent health
problems in the community, in which the underfive children are among the most vulnerable. Apart from marasmus
and kwashiorkor (the 2 forms of protein– energy malnutrition), deficiencies in iron, iodine, vitamin A and zinc are
the main manifestations of malnutrition in developing countries. In these communities, a high prevalence of poor
diet and infectious disease regularly unites into a vicious circle. The high prevalence of bacterial and parasitic
diseases in developing countries contributes greatly to Protein Energy Malnutrition (PEM) and micronutrient
deficiencies there. Similarly, Protein Energy Malnutrition (PEM) and micronutrient deficiencies increases one’s
susceptibility to and severity of infections, and is thus a major component of illness and death from disease. Protein
Energy Malnutrition (PEM) and micronutrient deficiencies is consequently the most important risk factor for the
burden of disease in developing countries. Although nutrition treatment protocols for severe malnutrition have in
recent years become more efficient, most patients (especially in rural areas) have little or no access to formal health
services and are never seen in such settings. Interventions to prevent protein– energy malnutrition range from
promoting breast-feeding to food supplementation schemes, whereas micronutrient deficiencies would best be
addressed through food-based strategies such as dietary diversification through home gardens and small livestock.
Keywords : nutrition, protein energy malnutrition), micronutrient deficiencies





download disini, ya.

Senin, 18 November 2013

CARA MUDAH MENURUNKAN KOLESTEROL

Obat penurun kolesterol menjadi tumpuan bagi sebagian orang yang malas menurunkan kolesterol dengan pendekatan konservatif seperti perubahan gaya hidup.
Menurut penelitian sekitar 25 persen orang dewasa berusia di atas 45 tahun mengonsumsi obat penurun kolesterol golongan statin. Padahal, obat antikolesterol memiliki sejumlah efek samping, terutama berpengaruh pada penurunan gairah seksual.Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association, dibuktikan bahwa perubahan pola makan saja sudah cukup efektif untuk menurunkan kolesterol, terutama jika Anda tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung lainnya. Dalam penelitian ini para peneliti mengikuti 345 orang dengan nilai kolesterol tinggi. Mereka diminta menjalani dua bagian pola makan rendah kolesterol selama 6 bulan.
Pada bagian pertama pola makan yang harus dilakoni adalah rendah asam lemak jenuh. Para partisipan diminta mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah serta memilih susu rendah lemak.
Di kelompok kedua mereka diberi edukasi oleh ahli gizi untuk lebih mengonsumsi makanan penurun kolesterol seperti protein kedelai, kacang-kacangan, serta oat. Hasilnya, kelompok ini mengalami penurunan kolesterol tiga kali lebih tinggi dibandingkan kelompok yang menjalani pola makan rendah lemak jenuh. Meski begitu kedua kelompok ini berhasil menurunkan kolesterol seperti orang yang mengonsumsi obat antikolesterol.
Berikut ini beberapa cara mengurangi kolesterol yang bisa diaplikasikan dalam pola makan sehari-hari.
Sarapan
Untuk sarapan, kelompok pertama mengonsumsi sereal rendah lemak, sementara kelompok kedua mengonsumsi sereal oat dengan selai stroberi.
Camilan pagi
Untuk mengganjal rasa lapar menjelang makan siang, konsumsi buah-buahan segar seperti semangka, anggur, aprikot, atau pepaya. Boleh juga ditambah segenggam kacang almond atau susu kedelai. Bila bosan, campur semua bahan-bahan tadi lalu diblender menjadi smoothie.
Makan siang
Kedua kelompok mengonsumsi roti lapis yang terbuat dari roti serelia utuh. Sampurkan dengan daun selada, tomat, dan potongan tahu serta mentimun. Sebagai variasi, Anda boleh juga mengonsumsi pecel atau gado-gado tanpa nasi.
Camilan siang
Bawalah selalu buah-buahan segar, seperti pisang atau pepaya. Tambahkan oatmeal atau yogurt. Hindari cake dan kue kering lainnya.
Makan malam
Pilihan sehat untuk makan malam adalah pasta. Sumber protein yang disarankan adalah tahu, tempe, serta ikan.
Selain itu, ada Cara lain untuk menurunkan kolesterol secara alami. Berikut Tips menurunkan kolesterol secara alami.
1. Kacang kedelai
Kacang kedelai dan hasil olahannya misalnya menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai mengandung isoflavon, yaitu zat yang bisa menekan LDL.
Tapi ingat, meski nikmat tahu dan tempe bisa tidak efektif menurunkan kolesterol bila diolah dengan sembarangan. Misalnya, digoreng dengan minyak jelantah atau dicampur santan. Sebab, santan dan minyak goreng adalah sumber lemak jenuh.Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganjurkan untuk mengonsumsi sedikitnya 25 gram protein kedelai per hari untuk menurunkan kadar kolesterol.
2. Kacang-kacangan
Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.
3. Ikan Salmon
Ikan salmon sangat baik karena mengandung asam Omega-3 yang bisa menurunkan LDL dan trigiserilda serta meningkatkan HDL. Salmon mengandung EPA dan DHA yang baik untuk kesehatan jantung.
The American Heart Association merekomendasi paling tidak dua porsi per minggu untuk mendapatkan manfaat maksimal. Selain salmon, ikan tuna, trout, sarden, makerel, dan hering juga baik.
4. Alpukat
Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.
Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per harinya.
5. Bawang Putih
Sejak ribuan tahun lalu, bawang putih sudah dipercaya mengandung banyak zat yang baik untuk kesehatan manusia. Bangsa Mesir Kuno memakai bawang putih untuk meningkatkan stamina.
Di masa modern, bawang putih dipakai untuk menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi.
Hasil penemuan paling mutakhir, bawang putih bisa mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah.
6. Bayam
Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat penting yang bisa menjaga kesehatan dan ketajaman fungsi mata. Lutein juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah lemak menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari sekitar setengah mangkuk untuk hasil maksimal.
7. Margarin
Beberapa jenis margarin bisa menurunkan kadar kolesterol. Misalnya margarin dari minyak biji bunga kanola.
8. Mede, Almon, dan Kenari
Lemak tak jenuh tunggal, di dalam kacang mede, almon, dan kenari adalah bahan makanan rendah lemak yang baik untuk kesehatan jantung.
Kacang-kacangan itu juga mengandung vitamin E, magnesium, dan phytochemical yang terkait erat dengan kesehatan jantung. Sayangnya, seperti alpukat, kacang-kacang ini sangat tinggi protein. Jadi, jangan rakus makan kacang agar manfaatnya benar-benar maksimal.
9. Teh
Teh, mau diminum dingin atau panas, sama saja manfaatnya. Teh mengandung antioksidan yang bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.
10. Cokelat
Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak susu mengandung terlalu banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak antioksidan dan flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat dikonsumsi.
Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses pengolahannya. Ada lemak jahat,ada lemak baik.Ada penyakit,ada penangkalnya.
Read more: http://doktersehat.com/cara-alami-menurunkan-kolesterol/#ixzz2AELy6D5S
Obat penurun kolesterol menjadi tumpuan bagi sebagian orang yang malas menurunkan kolesterol dengan pendekatan konservatif seperti perubahan gaya hidup.
Menurut penelitian sekitar 25 persen orang dewasa berusia di atas 45 tahun mengonsumsi obat penurun kolesterol golongan statin. Padahal, obat antikolesterol memiliki sejumlah efek samping, terutama berpengaruh pada penurunan gairah seksual.
Dalam studi terbaru yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association, dibuktikan bahwa perubahan pola makan saja sudah cukup efektif untuk menurunkan kolesterol, terutama jika Anda tidak memiliki faktor risiko penyakit jantung lainnya. Dalam penelitian ini para peneliti mengikuti 345 orang dengan nilai kolesterol tinggi. Mereka diminta menjalani dua bagian pola makan rendah kolesterol selama 6 bulan.
Pada bagian pertama pola makan yang harus dilakoni adalah rendah asam lemak jenuh. Para partisipan diminta mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah serta memilih susu rendah lemak.
Di kelompok kedua mereka diberi edukasi oleh ahli gizi untuk lebih mengonsumsi makanan penurun kolesterol seperti protein kedelai, kacang-kacangan, serta oat. Hasilnya, kelompok ini mengalami penurunan kolesterol tiga kali lebih tinggi dibandingkan kelompok yang menjalani pola makan rendah lemak jenuh. Meski begitu kedua kelompok ini berhasil menurunkan kolesterol seperti orang yang mengonsumsi obat antikolesterol.
Berikut ini beberapa cara mengurangi kolesterol yang bisa diaplikasikan dalam pola makan sehari-hari.
Sarapan
Untuk sarapan, kelompok pertama mengonsumsi sereal rendah lemak, sementara kelompok kedua mengonsumsi sereal oat dengan selai stroberi.
Camilan pagi
Untuk mengganjal rasa lapar menjelang makan siang, konsumsi buah-buahan segar seperti semangka, anggur, aprikot, atau pepaya. Boleh juga ditambah segenggam kacang almond atau susu kedelai. Bila bosan, campur semua bahan-bahan tadi lalu diblender menjadi smoothie.
Makan siang
Kedua kelompok mengonsumsi roti lapis yang terbuat dari roti serelia utuh. Sampurkan dengan daun selada, tomat, dan potongan tahu serta mentimun. Sebagai variasi, Anda boleh juga mengonsumsi pecel atau gado-gado tanpa nasi.
Camilan siang
Bawalah selalu buah-buahan segar, seperti pisang atau pepaya. Tambahkan oatmeal atau yogurt. Hindari cake dan kue kering lainnya.
Makan malam
Pilihan sehat untuk makan malam adalah pasta. Sumber protein yang disarankan adalah tahu, tempe, serta ikan.
Selain itu, ada Cara lain untuk menurunkan kolesterol secara alami. Berikut Tips menurunkan kolesterol secara alami.
1. Kacang kedelai
Kacang kedelai dan hasil olahannya misalnya menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai mengandung isoflavon, yaitu zat yang bisa menekan LDL.
Tapi ingat, meski nikmat tahu dan tempe bisa tidak efektif menurunkan kolesterol bila diolah dengan sembarangan. Misalnya, digoreng dengan minyak jelantah atau dicampur santan. Sebab, santan dan minyak goreng adalah sumber lemak jenuh.Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganjurkan untuk mengonsumsi sedikitnya 25 gram protein kedelai per hari untuk menurunkan kadar kolesterol.
2. Kacang-kacangan
Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.
3. Ikan Salmon
Ikan salmon sangat baik karena mengandung asam Omega-3 yang bisa menurunkan LDL dan trigiserilda serta meningkatkan HDL. Salmon mengandung EPA dan DHA yang baik untuk kesehatan jantung.
The American Heart Association merekomendasi paling tidak dua porsi per minggu untuk mendapatkan manfaat maksimal. Selain salmon, ikan tuna, trout, sarden, makerel, dan hering juga baik.
4. Alpukat
Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.
Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per harinya.
5. Bawang Putih
Sejak ribuan tahun lalu, bawang putih sudah dipercaya mengandung banyak zat yang baik untuk kesehatan manusia. Bangsa Mesir Kuno memakai bawang putih untuk meningkatkan stamina.
Di masa modern, bawang putih dipakai untuk menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi.
Hasil penemuan paling mutakhir, bawang putih bisa mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah.
6. Bayam
Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat penting yang bisa menjaga kesehatan dan ketajaman fungsi mata. Lutein juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah lemak menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari sekitar setengah mangkuk untuk hasil maksimal.
7. Margarin
Beberapa jenis margarin bisa menurunkan kadar kolesterol. Misalnya margarin dari minyak biji bunga kanola.
8. Mede, Almon, dan Kenari
Lemak tak jenuh tunggal, di dalam kacang mede, almon, dan kenari adalah bahan makanan rendah lemak yang baik untuk kesehatan jantung.
Kacang-kacangan itu juga mengandung vitamin E, magnesium, dan phytochemical yang terkait erat dengan kesehatan jantung. Sayangnya, seperti alpukat, kacang-kacang ini sangat tinggi protein. Jadi, jangan rakus makan kacang agar manfaatnya benar-benar maksimal.
9. Teh
Teh, mau diminum dingin atau panas, sama saja manfaatnya. Teh mengandung antioksidan yang bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.
10. Cokelat
Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak susu mengandung terlalu banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak antioksidan dan flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat dikonsumsi.
Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses pengolahannya. Ada lemak jahat,ada lemak baik.Ada penyakit,ada penangkalnya.

Template by:

Free Blog Templates